Kata Kata Mutiara Islami Menyentuh Kalbu Terbaru
Kata-Kata Mutiara Islami yang Menyentuh Kalbu
»
Kata-kata Mutiara Islami yang menyentuh kalbu adalah kumpulan kata-kata yang akan menjadi kalimat yang berisikan nasehat, motivasi dan semangat yang sangat baik untuk kehidupan. Kumpulan kata-kata Mutiara Islami ini tentu bisa dijadikan suatu pegangan dalam kehidupan Anda yang dapat menjadikan kehidupan yang lebih baik lagi. Kata mutiara ini juga dapat memberikan kesejukan kalbu jika Anda berada dalam kebimbangan dalam kehidupan sehari-hari.Setiap manusia yang hidup di dunia ini ingin hidup yang damai dan sejahtera, bahagia dunia akhirat, Kata mutiara Islam menyentuh kalbu menjadi alternatif untuk membuat hati tenang. Selain itu kata mutiara Islami menyentuh kalbu seolah-olah menjadi siraman air yang menyejukkan di kala kemarau hati sedang melanda. Kata mutiara Islam menyentuh qalbu ini semoga bisa meneduhkan hati yang gersang.
Kata-Kata Mutiara Islam yang Menyentuh Kalbu
Jangan remehkan kesalahan sekecil apapun, karena boleh jadi yang kecil itulah yang menjadi awal malapetaka. Ketahuilah, kesalahan besar diawali terbiasa meremehkan kesalahan kecil.
Hentikanlah kebiasaan memotong pembicaraan orang, apalagi dengan memberi komentar yang tak enak, selain membuat suasana menjadi tegang, jadi menyakitkan dan menimbulkan permusuhan.
Hati-hati bila bergurau, bila berlebihan pasti akan menjadi masalah. Selain turunnya wibawa juga akan cenderung mudah berbohong dan menyakiti orang lain.
Boleh jadi Allah mengabulkan harapan kita dengan tak memberi apa yang kita inginkan karena Dia Maha Tahu bahaya yang akan menimpa dibalik keinginan kita.
Semakin ingin menunjukan diri kita agar diakui, dihormati, maka semakin tertekan, tegang dan melelahkan bathin, dan biasanya makin tak disukai.
Menata Hati dengan Kelembutan Cinta.
Tak jujur adalah penjara, yang membuat diri dicekam takut terbongkar, mudah untuk berdusta, nikmat apapun tak akan ternikmati, maka jujur adalah hidup merdeka.
Hati yang bersih akan peka terhadap ilmu, apapun yang dilihat, didengar, dirasakan jadi samudera ilmu yang membuatnya kian bijak, arif dan tepat dalam menyikapi hidup ini.
Yang penting bagi pimpinan bukan memaksa anggotanya menaati kepada perintahnya, tapi membuat paham apa yang terbaik yang harus dilakukannya dengan penuh kesadaran.
Sikap emosional merupakan ciri belum terampil mengendalikan diri. Bagaimana mungkin dapat mengendalikan orang lain dengan baik, bila diri sendiri kurang terkendali.
Komentar spontan kita mungkin hanya satu patah kata, tapi bisa melukai hati dan menimbulkan kebencian mendalam, oleh karena itu waspadalah walau hanya sepatah kata.
Mustahil semua orang akan menyukai kita, walau kita berbuat baik semaksimal mungkin. Tak usah aneh dan kecewa, terus saja berbuat yang terbaik, karena itulah yang kembali kepada kita.
Keberanian untuk mengatakan tak tahu untuk yang tak diketahuinya jauh akan lebih menenangkan dan dihormati daripada selalu ingin kelihatan serba tahu atau sok tahu.
Melawan kemarahan dengan kemarahan lebih banyak menimbulkan masalah baru. Ketenangan, kejernihan dan sikap yang terkendali, insya Allah akan lebih menjadi solusi.
Hati manusia berubah-ubah, sekarang marah mungkin besok lusa sudah reda bahkan mungkin lebih sayang kepada kita, oleh karena itu jangan mendendam atau benci ber-kepanjangan.
Akan ada saat hati menjadi sedih dan gelisah. Jangan biarkan larut akan mencuri hidup kita, bangkitlah, sibuklah, bergaulah dengan orang yang manfaat dan banyaklah berzikir.
Berani hidup harus berani menghadapi masalah, jangan takut dan jangan gentar, hadapi dengan benar dan tawakal, karena setiap masalah sudah diukur Allah sesuai kemampuan kita.
Konflik biasanya terjadi karena saya benar dan kamu salah, berilah kesempatan hati mengatakan kita benar dan diapun boleh jadi benar, Insya Allah akan mudah cari solusi.
Adakalanya Allah memberi dengan tak mengabulkan keinginan kita, karena hanya Dia yang tahu mudharatnya bila keinginan kita terpenuhi.
Bila kita dongkol dan tak menyukai pemarah, maka berjuanglah sekuat tenaga untuk tak jadi pemarah, karena bila sama-sama pemarah maka kita sama-sama tak disukai.
Dimana ada keinginan disana ada jalan, dimana tekad kian membaja rintangan tak akan jadi penghalang, kesuksesan kian menjelang.
Kita tak memiliki apapun dan tak dimiliki siapapun selain milik Allah. Hidup di dunia hanyalah mampir sejenak, mencari bekal untuk pulang dan menanti saat maut menjemput.
Kunci sukses adalah kegigihan untuk memperbaiki diri, dan kesungguhan untuk mempersembahkan yang terbaik dari hidup ini.
Kebiasaan melemparkan kesalahan dan tanggungjawab kepada orang lain, selain akan menambah masalah, juga akan menjatuhkan kredibilitas, dan menghilangkan kepercayaan.
Orang yang sedikit pengetahuan, wawasan dan pengalaman, seperti yang terbelenggu dan dipenjara oleh keterbatasannya, hidup tak akan leluasa dan sulit untuk berbahagia.
Hidup jauh lebih indah, aman dan menyenangkan bila saling menyayangi, namun kasih sayang tak akan datang dengan diminta, kasih sayang akan datang bila kita yang memberi.
Alangkah nikmatnya jadi pemaaf, batin tenang dan lapang, urusan menjadi mudah dan tuntas, hidup bahagia dan mulia serta dicintai dan dihormati orang.
Siapapun yang merindukan sukses, maka harus bertanya pada dirinya seberapa jauh dan sungguh-sungguh untuk berjuang, karena tiada kesuksesan tanpa perjuangan.
Barangsiapa yang selalu siap dan melatih diri untuk menghadapi situasi sulit, maka dia akan menghadapi kesulitan dengan tenang dan mudah.
Kritik yang didasari kedengkian akan cenderung menyakiti, menghina, mencaci, dan hasilnya bukan perubahan melainkan kebencian dan permusuhan.
Jadikanlah kebahagiaan teman kita menjadi kebahagiaan kita. Ikutlah merasa bersyukur atas nikmat yang Allah berikan kepadanya, niscaya hidup ini lebih indah dan mulia.
Air yang lembut bisa mempersatukan bahan besi, semen, kerikil, pasir sehingga menjadi beton yang kokoh. Memang kelembutan hatilah yang akan bisa mempersatukan.
Hanya orang yang tahu batas, dan disiplin dengan bataslah yang menikmati hidup, karena orang yang tak tahu batas dan berlebihan akan menimbulkan masalah.
Pemimpin yang bijak, tak perlu kelihatan serba ahli menyelesaikan masalah, tapi justru memberi peluang anggotanya untuk kian terampil dan percaya diri dalam mengatasai masalah.
Jangan takut menjadi tua, karena pasti menua. Tapi takutlah tak menjadi dewasa, karena kedewasaan sikaplah yang menjadi jalan kebahagiaan dan kemuliaan.
Kekuatan seorang pemimpin sejati adalah kemampuan mengendalikan diri. Bagaimana mungkin memimpin orang lain dengan baik, bila memimpin diri tak sanggup.
Ingatlah seseorang akan bersegera, memprioritaskan dan bersungguh-sungguh terhadap hal yang dianggapnya penting dan menguntungkan bagi dirinya, tapi tak melakukan untuk yang sebaliknya.
Tak perlu menjawab penghinaan dengan penghinaan lagi, cukup jawablah dengan evaluasi diri, gigih memperbaiki diri, dan beri bukti yang tak terpungkiri.
Naaah...demikianlah beberapa Kata Kata Mutiara Islami Menyentuh Kalbu yang dapat saya bagikan untuk para sahabat semuanya, semoga bermanfaat bagi kita semuanya, semoga dapat memberikan kesejukkan dalam kalbu para sahabat. Terima kasih..
Comments
Post a Comment